ESSAI : PENELITI MUDA: MATA PANAH PELESTARIAN BUDAYA DAN SENI INDONESIA

Subtema: Membangkitkan spirit peneliti muda dalam melestarikan budaya dan seni Indonesia

PENELITI MUDA: MATA PANAH PELESTARIAN
BUDAYA DAN SENI INDONESIA
oleh UMI ISMIYATI (staff UKMF LIMLARTS 2013)

      Penelitian sering menjadi momok banyak orang. Penelitian sendiri identik dengan sains yang merupakan momok lain yang menakutkan. Penelitian sebenarnya tidak hanya tentang ilmu eksak saja, akan tetapi apapun bisa diteliti. Seiring perkembangan zaman, penelititian di Indonesia mulai berkembang dan mengarah pada sektor budaya maupun seni. Penelitian juga mulai dilakukan kalangan muda yang kebanyakan adalah mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia.
      Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam budaya dan seni.  Budaya dan seni tersebut memiliki keunikan tersendiri. Era globalisasi yang meluluhlantahkan batas antarnegara mulai merambah sektor budaya dan seni Indonesia. Seperti kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat baik tua, muda, maupun anak-anak cenderung menyukai budaya dan seni modern. Budaya dan seni tradisional Indonesia seolah lenyap termakan segerombolan budaya dan seni modern. Lantas bagaimana nasib budaya dan seni Indonesia di tahun-tahun sebelumnya?
      Itulah tugas para generasi muda. Peneliti muda adalah seseorang yang perlu memiliki hati yang mudah iba terhadap fenomena budaya asing yang mulai mengusik keberadaan budaya dan seni Indonesia. Budaya asing yang terus mengalami kontak dengan budaya Indonesia sedikit atau banyak akan mempengaruhi budaya Indonesia. Hal ini perlu menjadi perhatian penting karena dapat menjadi pengaruh terhadap kepribadian bangsa.
      Peneliti muda dalam penelitiannya sebaiknya menyoroti dan menjadikan budaya sebagai objek dalam kajian dan penelitian budaya. Budaya merupakan satuan pengetahuan, kepercayaan dan kebiasaan yang bersifat relatif, bergantung kepada kemampuan manusia untuk belajar dan menyebarkannya kepada generasi berikutnya. Kekayaan budaya dan seni menjadi kebanggaan tersendiri bagi negara zamrud khatulistiwa. Akan tetapi sangat disayangkan jika kekayaan yang sangat berharga itu tidak dikenal oleh bangsa Indonesia sendiri. Sebagai peneliti muda yang memiliki kuatitas jempolan, apa salahnya menjadikan budaya dan seni sebagai kajian penelitian?
      Sebagai contoh, di era globalisasi ini, kebanyakan seni tradisional Indonesia menjadi paket wisata di dunia industri pariwisata, misalnya Sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan dan Jathilan di Agrowisata Sleman Yogyakarta. Dari fenomena tersebut, sebagai peneliti muda hendaknya bisa “sensitif” dalam menyikapinya. Misalnya, meneliti fenomena tersebut dengan harapan dapat mengetahui penyebab maraknya seni sebagai paket wisata, keuntungan yang diperoleh para penyelenggara, maupun kerugian yang mungkin ditimbulkan dengan adanya fenomena tersebut.
      Hal lain yang bisa dilakukan peneliti muda antara lain meneliti sebab kurang dikenalnya budaya dan seni Indonesia di kalangan anak maupun remaja. Selain itu, peneliti muda dapat pula meneliti dampak maraknya budaya asing terhadap kepribadian seseorang atau bahkan seorang peneliti mampu menciptakan inovasi dalam rangka menyajikan budaya dan seni Indonesia sehingga dapat dinikmati semua kalangan. Dengan penelitian yang dilakukan tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam menjaga kelestarian budaya dan seni Indonesia.
      Peneliti muda harus turut andil dalam menjaga eksistensi budaya dan seni Indonesia. Dengan melakukan penelitian budaya dan seni Indonesia serta mempublikasikan penelitian tersebut, seorang peneliti telah melakukan upaya membentengi punahnya budaya dan seni Indonesia. Adapun publikasi hasil penelitian budaya dan seni Indonesia dapat menjadi bahan atau materi yang berguna dalam pendidikan. Pendidikan dalam konteks kebudayaan sendiri berarti suatu proses pewarisan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat (Farida Hanum, 2013:98).
      Budaya dan seni Indonesia merupakan aset yang harus dikenal dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Peneliti muda memiliki kesempatan besar dalam mengobjekkan budaya dan seni Indonesia dalam kajian penelitiannya. Peneliti muda hendaknya memiliki tingkat semangat yang tinggi untuk melakukan penelitian dalam rangka melestarikan budaya dan seni Indonesia. Budaya dan seni Indonesia yang tetap terjaga kelestariannya menjadi aset penting yang tentunya menjadi nilai yang dapat dianut bangsanya di kemudian hari. Untuk itu, sebagai peneliti muda yang merupakan mata panah pelestarian budaya dan seni Indonesia hendaknya memiliki semangat tinggi, setinggi semangat para pejuang dalam memerdekakan tanah air Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Farida. 2013. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Soedarsono. 1998. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.





Comments

Popular posts from this blog

ESSAI : Krisis Moral :Dunia Pendidikan sebagai Ujung Tombak Character Building dalam Menemukan Jati Diri Bangsa

SYARAT DAN KETENTUAN LOMBA POSTER ILMIAH NASIONAL #3 2019

SYARAT DAN KETENTUAN LOMBA POSTER ILMIAH NASIONAL #4 2020 (DARING)