Posts

LOMBA ESSAI UKMF LIMLARTS FBS UNY

Karya dari peserta lomba essai UKMF LIMLARTS. Semoga bisa bermanfaat bagi semua.

ESSAI : Presepsi Membangun Prestasi

Presepsi Membangun Prestasi Ruwanti Tri Utami sekrtaris  UKMF LIMLARTS 2013 Dalam kehidupan manusia pastinya penuh dengan permasalahan. Setiap harinya kita berkutat dengan masalah-masalah yang umumnya menghambat kita untuk berprestasi, prestasi kerja ataupun prestasi sekolah. Menghadapi masalah atau sebuah kesulitan dalam menjalani hidup tentuya kita memiliki presepsi yang berbeda pula. Presepsi? Prestasi? apa hubungannya?Dalam tulisan ini saya ingin membahas tentang bagaimana sebuah prsepsi manusia dapat membangun prestasi. Kebanyakan dari masyarakat luas kurang mengatahui apa itu presepsi. Salah satu pengertian prespsi yaitu, merupakan suatu proses dimana seseorang menginterpretasikan kesan-kesan sensoris guna memberikan arti bagi lingkungan mereka ( wikipedia ). Jadi secara singkat persepsi dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap suatu objek atau permasalahan tertentu atau dapat juga diartikan sebagai anggapan yang muncul dalam diri seseorang atas apa yan

ESSAI : UNIT KEGIATAN MAHASISWA BIDANG PENELLITIAN SEBAGAI WADAH MERAJUT PRESTASI INDONESIA

UNIT KEGIATAN MAHASISWA BIDANG PENELLITIAN SEBAGAI WADAH MERAJUT PRESTASI INDONESIA oleh Ridha Rohmah Sari (Staf UKMF LIMLARTS)              Dalam Asia Pacific Conference of Young Scientists (APCYS) ke-2 pada 13-20 Mei di Palembang, Sumatera Selatan, diikuti 79 peserta dari 9 negara, TIM peneliti muda Indonesia mencapai prestasi yang luar biasa, diantaranya: Putrie Rizki (SMA Sumsel Palembang), mempresentasikan kemampuan sampah kulit pisang mengakitifkan karbon yang bisa membersihkan zat ammonia dalam air sungai yang tercemar. Dionisius Hardjo Lukito (SMA Kanisius Jakarta) meraih medali emas di bidang fisika dengan penelitian berjudul Integrated Thermoelectric Generator, yang menjelaskan tentang cara mengonversi energi panas matahari menjadi energi listrik menggunakan Integrated Thermoelectric, sebuah alat yang ia ciptakan sendiri. Natasha Kristie (SMA Cita Hati surabaya) meraih medali emas dari hasil pemaparannya tentang kegunaan daun putri malu yang mampu menjadi penangkal b

ESSAI : Krisis Moral :Dunia Pendidikan sebagai Ujung Tombak Character Building dalam Menemukan Jati Diri Bangsa

Krisis Moral :Dunia Pendidikan sebagai Ujung Tombak Character Building dalam Menemukan Jati Diri Bangsa Oleh Kurnia Dwi Sari Utami  (peserta lomba esai dari Universitas Brawijaya) Hakekat pendidikan adalah sebagai proses pemerdekaan individu dalam kehidupan sosialnya. Dalam perkembangan kehidupan manusia pendidikan justru mengekang dan masih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Terkait dengan hal tesebut keprihatinan dari banyak tokoh pendidikan diungkapkan dalam banyak kesempatan dan rentang waktu yang panjang pada masa lalu dan terusakan menjadi isu yang penting dimasa yang akan datang. Ki Hajar Dewantara misalnya prihatin terhadap system pedidikan colonial  menganggap pendidikan yang baik hanya diperuntukkan bagi anak-anak kaum penguasa. Selanjutnya Romo Mangun melihat bahwa system pendidikan  yang kaku telah membelenggu peserta didik . Demikian pula Tilaar mengatakan “anak-anak miskin dilarang sekolah” semboyan yang tepat buat kaum miskin yang tertindas. Rousseu mengusu

ESSAI Krisis Moral :Dunia Pendidikan sebagai Ujung Tombak Character Building dalam Menemukan Jati Diri Bangsa

Krisis Moral :Dunia Pendidikan sebagai Ujung Tombak Character Building dalam Menemukan Jati Diri Bangsa Oleh Kurnia Dwi Sari Utami  (peserta lomba esai dari Universitas Brawijaya) Hakekat pendidikan adalah sebagai proses pemerdekaan individu dalam kehidupan sosialnya. Dalam perkembangan kehidupan manusia pendidikan justru mengekang dan masih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Terkait dengan hal tesebut keprihatinan dari banyak tokoh pendidikan diungkapkan dalam banyak kesempatan dan rentang waktu yang panjang pada masa lalu dan terusakan menjadi isu yang penting dimasa yang akan datang. Ki Hajar Dewantara misalnya prihatin terhadap system pedidikan colonial  menganggap pendidikan yang baik hanya diperuntukkan bagi anak-anak kaum penguasa. Selanjutnya Romo Mangun melihat bahwa system pendidikan  yang kaku telah membelenggu peserta didik . Demikian pula Tilaar mengatakan “anak-anak miskin dilarang sekolah” semboyan yang tepat buat kaum miskin yang tertindas. Rousseu mengus

ESSAI: Pahlawan Indonesia Masa Kini: Mengembalikan Kebiasaan Para Cendekiawan dengan Penelitian

Pahlawan Indonesia Masa Kini: Mengembalikan Kebiasaan Para Cendekiawan dengan Penelitian oleh: Andreas Agil Munarwidya * (peserta lomba esai /UNY) Rasa ingin tahu mendorong seseorang melakukan sesuatu pada sesuatu yang ingin ia ketahui. Ini bukan tentang menjadi kepo ( knowing every particular object ) atau sejenisnya. Akan tetapi, inilah sifat awal dan sifat dasar yang harus dimiliki oleh orang-orang yang ingin menjadi “besar” di dunia ini. Sifat ingin tahu inilah yang memang harus dimiliki oleh seorang cendekiawan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cendekiawan diartikan sebagai orang yang memiliki sikap hidup yang terus-menerus meningkatkan kemampuan berpikirnya untuk dapat mengetahui atau memahami sesuatu. Karena sungguh, ada saja hal yang ingin diketahui oleh cendekiawan, yang mungkin bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang sia-sia, buang-buang waktu, atau tidak penting sama sekali. Ya, seperti itulah pekerjaan para cendekiawan. Pekerjaan yang memang membutuhk

ESSAI : Pena Estafet untuk Kemajuan Indonesia

Sub tema : pendidikan dan penelitian dalam upaya memajukan Indonesia Pena Estafet untuk Kemajuan Indonesia Oleh: Lailla Khusnul Khotimah (peserta lomba esai ukmf limlarts) “ Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata ” (Chairil Anwar - Karawang-Bekasi)             Membaca beberapa bait puisi karya Chairil Anwar di atas, ingatan kita seakan diputar  kembali pada puluhan tahun silam, ketika para pejuang bangsa rela mengorbankan masa muda mereka. Pengorbanan yang besar untuk membangun strategi dan benteng-benteng pertahanan demi negara yang dicin